Iklas dan Sabar
Ikhlas dan
sabar adalah suatu kondisi yang mudah untuk diucapkan, akan tetapi untuk
mewujudkan dan memperolehnya memerlukan pelatihan secara terus menerus. Sabar
artinya menahan diri dalam menanggung suatu penderitaan, baik dalam menemukan
sesuatu yang tidak dingini ataupun dalam bentuk kehilangan sesuatu yang
disenangi. Sabar menjadi salah satu sifat manusia yang harus dimiliki oleh
semua orang.
Dalam hal ini
saya belajar pentingnya mempunyai sikap iklas dan sabar karena kita bisa
belajar untuk menjadi lebih baik dan menjadi lebih dewasa, salah satu
pengalaman yang saya alami ketika saya berada di Organisasi tempat saya
bertugas, ketika saya memimpin sebuah organisasi. Saya banyak menemukan kendala yang
menurut saya sangat sulit. Contohnya adalah mencoba untuk melatih kesabaran. Karena
banyak sekali anggota saya yang merasa keras kepala dan pada saat itu saya
sebagai pemimpin mereka harus bisa ikhlas dan sabar. Pernah suatu ketika dalam
suatu diskusi, kita mendiskusikan sebuah tema dan persiapan teknis untuk. Disitu
banyak sekali anggota dan teman teman saya yang mempunyai kepentingan alias
egois tanpa mendasar. Ketika saran saya di tolak secara mentah mentah saya
hanya bisa melapangkan dada saya dan saya harus Ikhlas serta sabar. Setelah diskusi
kita selesai, kita menyepakati bahwa usulan anggota saya yang di ambil. Kemudian,
pada seminggu ketika hari H berlangsung, disitu banyak sekali misskomunikasi,
kenapa bisa terjadi? Itu terjadi karena seseorang yang merasa ingin menunjukkan
dirinya, alias menjadi bos. Padahal dalam satu event, menjadi panitia yang
solid dan kompak itu perlu dan di haruskan untuk tetap lancar akan
berlangsungnya acara. Pada saat kondisi seperti itu tidak memungkinkan untuk
melakukan sebuah keegoisan. Disinilah di uji kesabaran dan keikhlasan sebagai
seorang pemimpin untuk menerima seseorang yang menjadi bos tersebut, tapi tidak
hanya itu saja. Banyak sekali hal-hal menarik yang kita bisa ambil dalam kasus
seperti ini. Yang pertama, sebagai pemimpin ketika dalam sebuah diskusi maka
jadilah sebagai air, artinya tidak keras tapi menyatu dengan apapun. Kemudian yang
kedua adalah ketika dalam kondisi yang sedang rumit seperti tadi, cobalah untuk
sabar dan ikhlas untuk menerima semua konsekuensi anggota yang sangat
heterogen. Itu merupakan pengalaman yang sangat menarik serta unik, tidak akan
pernah kita temukan di dalam perkuliahan. Karena perkuliahan hanya mengajarkan
kita bagaimana kita mengasah akademik kita, terlebih lagi dalam hal IPK, dimana
kita harus di tuntut untuk selalu mengejar akademik. Semoga pengalaman ini
bermanfaat buat teman teman yang membaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar